Sinergi Tiga Pilar: Wamen Diktisaintek, Gubernur Riau, dan LLDIKTI XVII Kukuhkan Forpimawa Demi Masa Depan Mahasiswa

Pekanbaru, Detaksatu.com : Dalam suasana penuh semangat kolaborasi, Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Diktisaintek) Prof. Dr. Fauzan, MPd, Gubernur Riau H. Abdul Wahid, SPdI, MSi, dan Kepala LLDIKTI Wilayah XVII Riau dan Kepri Dr H Nopriadi, SKM, MKes hadir bersinergi dalam Pengukuhan, Seminar Nasional, dan Rapat Kerja Forum Pimpinan Perguruan Tinggi Bidang Kemahasiswaan (Forpimawa) di Balai Serindit, Gedung Daerah Provinsi Riau.

Acara ini merupakan tonggak sejarah karena menjadi pengukuhan kepengurusan Forpimawa pertama di LLDIKTI Wilayah XVII untuk masa bakti 2025–2027. Hadir Deputi Bidang Tata Lingkungan dan SDA KLHK, Ir Sigit Reliantoro, MSc, yang turut memberikan dukungan terhadap arah pengembangan mahasiswa yang adaptif dan relevan dengan kebutuhan zaman.

Pengukuhan secara resmi dilakukan oleh Kepala LLDIKTI Wilayah XVII, Dr H Nopriadi, SKM, MKes, yang menyampaikan harapan besarnya agar Forpimawa menjadi penggerak perubahan nyata di bidang kemahasiswaan.

“Selamat kepada pengurus Forpimawa yang telah dikukuhkan. Kami berharap Forpimawa menjadi lokomotif perubahan, melahirkan solusi konkret terhadap kebutuhan riil mahasiswa, serta menjalin kolaborasi yang relevan dan berkelanjutan,” tegas Nopriadi.

Ketua Forpimawa terpilih, Jufrizal Syahri, menyampaikan bahwa kepengurusan ini akan menjadi wadah strategis untuk menghimpun potensi mahasiswa dan mendukung program-program berdampak dari Kementerian Diktisaintek.

“Kami adalah kepengurusan pertama di LLDIKTI XVII. Kami siap mendukung penuh program-program Diktisaintek yang berdampak dan menghimpun prestasi mahasiswa secara maksimal,” ungkapnya.

Sementara itu, perwakilan pengurus pusat Forpimawa, Dr Asep dari Universitas Siliwangi, membagikan kisah keberhasilannya dalam menerapkan hasil kompilasi program Forpimawa di kampusnya yang berdampak signifikan terhadap peningkatan IKU bidang kemahasiswaan.

Acara yang berlangsung penuh kehangatan ini juga diwarnai sambutan berkesan dari Gubernur Riau, H. Abdul Wahid, yang membuka dengan pantun yang mengundang tawa hadirin:

Kalau tuan makan rujak,
Makan rujak dipotong dua,
Pak Wamen kami pasangkan tanjak,
Supaya kampus Riau bisa ditolong.

Dalam sambutannya, Gubernur menekankan pentingnya menyiapkan lulusan yang mampu bekerja di bidangnya, serta memperkuat hubungan antara dunia kampus dan dunia kerja.

Dari sisi kebijakan nasional, Wamendiktisaintek Prof. Dr Fauzan, MPd menyampaikan keprihatinannya terhadap angka pengangguran sarjana yang mencapai 1,1 juta orang, serta pentingnya transformasi pendidikan tinggi yang tidak hanya bergelar, tetapi juga berkompetensi.

“Jangan biarkan pemerintah bekerja sendiri. Kita semua harus ambil bagian. Pendidikan tinggi harus keluar dari pendekatan generik dan mulai fokus pada penguatan kompetensi yang spesifik,” ungkap Prof. Fauzan.

Ia juga menyoroti pentingnya sertifikat pendamping ijazah, penguatan lembaga pelatihan keterampilan dan profesional, serta perlunya sinkronisasi yang nyata antara dunia kampus dan kebutuhan industri (link and match).

“Saya pernah bertanya pada salah satu kampus, ‘berapa lama mahasiswa belajar di sini?’ Tapi tidak mendapat jawaban pasti. Ini contoh kecil bahwa sistem kita belum sepenuhnya tertata,” tambahnya.

Dalam refleksi akhir, Kepala LLDIKTI XVII Dr. Nopriadi menyampaikan bahwa lembaga yang ia pimpin telah berdiri sejak 13 Oktober 2023, dengan operasional penuh dimulai 1 Mei 2024.

“Saat ini kami telah memimpin LLDIKTI Wilayah XVII selama satu tahun satu bulan,” jelasnya.

Tak lupa, dalam suasana santai namun penuh makna, ia menyampaikan pernyataan jenaka terkait lahan kantor LLDIKTI:

“Lahan tersebut dipinjamkan untuk dua tahun. Kalau dalam dua tahun tidak dibangun, akan diambil lagi oleh Gubernur,” katanya, disambut gelak tawa hadirin termasuk Gubernur dan Wamen.

Acara ini diakhiri dengan seminar nasional dan rapat kerja, yang menjadi momen penting dalam membangun komitmen bersama antara LLDIKTI, pimpinan perguruan tinggi, dan pemangku kepentingan untuk mewujudkan ekosistem kemahasiswaan yang berdampak, adaptif, dan kolaboratif di Riau dan Kepulauan Riau.

red : Dodi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *