Pekanbaru – Prestasi membanggakan kembali ditorehkan oleh dosen Perguruan Tinggi Swasta (PTS) di wilayah Riau dan Kepulauan Riau. Dr. Indra Purnama, M.Sc., Dosen S2 Ilmu Pertanian Sekolah Pascasarjana Universitas Lancang Kuning (Unilak), terpilih sebagai salah satu penerima program Partenariat Hubert Curien (PHC) Nusantara tahun 2025.
Program kerja sama riset internasional antara Indonesia dan Prancis ini hanya meloloskan dua dosen dari luar Pulau Jawa se-Indonesia, dan salah satunya adalah Dr. Indra. Hal ini menjadi bukti bahwa dosen PTS di wilayah Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) XVII mampu bersaing di level global.

Dalam risetnya bersama tim University of Lille, Dr. Indra akan mengembangkan formulasi pestisida nabati berbasis wood vinegar dan nanopartikel alginat untuk pengendalian hama ramah lingkungan. Penelitian ini tidak hanya bernilai ilmiah, tetapi juga strategis untuk mendukung pertanian berkelanjutan di kawasan tropis dan subtropis.
Kepala LLDIKTI Wilayah XVII, Dr. H. Nopriadi, SKM., M.Kes., memberikan apresiasi tinggi. “Kami sangat bangga, karena capaian ini membuktikan kualitas dosen PTS di Riau dan Kepri yang bisa bersaing dalam program internasional bergengsi. Keikutsertaan Dr. Indra tentu akan menjadi inspirasi bagi dosen-dosen lain untuk terus meningkatkan kompetensi dan jaringan global,” ujarnya.
Sementara itu, Rektor Universitas Lancang Kuning menegaskan bahwa keberhasilan ini sejalan dengan agenda Unilak dalam bersaing secara global. “Kerja sama riset dengan University of Lille akan berdampak langsung pada peningkatan Indikator Kinerja Utama (IKU) perguruan tinggi, khususnya dalam aspek kolaborasi internasional. Selain itu, beberapa dokumen kerja sama dengan mitra di Prancis yang telah dijalin akan semakin memperkuat positioning Unilak di kancah internasional,” terang Rektor.
Program PHC Nusantara yang dijalankan hingga 2027 mencakup kegiatan riset laboratorium di Prancis, uji lapangan di Indonesia, hingga publikasi bersama di jurnal internasional bereputasi. Keberangkatan Dr. Indra bukan hanya kebanggaan bagi Unilak, tetapi juga representasi penting dosen PTS luar Jawa dalam kolaborasi riset global.
 
				
			